http://lh5.ggpht.com/_RVpTV2JOOxA/S-5sHPOG-yI/AAAAAAAAC-8/aOb1yn36uAE/cursor_t4belajarblogger.gif"), auto;}
Selasa, 17 Juli 2012
PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2011-2030
SEJARAH TERBENTUKNYA KSB
Upaya untuk mengembangkan daerah otonom baru
tentu tidak lepas dari ikhtiar yang berlandaskan pada upaya mensejahterakan
masyarakat. Terdapat kecenderungan akselerasi pembangunan berpusat di sekitar
pusat pemerintahan, yaitu dikonsentrasikannya kegiatan pembangunan, baik fisik,
maupun non fisik pada wilayah ibu kota, maupun wilayah-wilayah kecamatan
lainnya. Kesenjangan ini oleh masyarakat cukup dipahami, oleh karena disadari
bahwa hal ini disebabkan oleh rentang kendali pemerintahan yang luas.
Atas dasar itulah dan seiring dengan arus
gelombang reformasi yang melanda republik ini, serta diperkuat oleh telah
diberlakukannya UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, telah terbuka jalan bagi
setiap kelompok masyarakat untuk mengekspresikan diri secara bebas dan terbuka.
Salah satu bentuk ekspresi diri tersebut adalah pernyataan kehendak untuk
membentuk daerah otonom baru dari berbagai kalangan masyarakat yang sebelumnya
telah menyatu dalam satu wilayah kekuasaan daerah otonom tertentu. Di antara
segmen masyarakat yang mengekspresikan dalam wujud yang demikian itu adalah
masyarakat di bagian barat Kabupaten Sumbawa (masyarakat kecamatan-kecamatan
Seteluk, Brang Rea, Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang).
Ide Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat berangkat
dari kenyataan bahwa rentang kendali antara pusat kabupaten dengan masyarakat
Sumbawa Barat teramat jauh, sehingga mengakibatkan lambannya pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, lambannya pemerataan pembangunan, dan lambannya upaya peningkatan SDM.
Untuk itu, para tokoh masyarakat di Sumbawa Barat segera mencetuskan ide
Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. Ide itu kemudian disosialisasikan kepada
seluruh komponen masyarakat di kecamatan-kecamatan Sekongkang, Jereweh,
Taliwang, Brang Rea, Seteluk, Alas Barat, Alas, dan Utan Rhee dalam suatu rapat
yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari 8 (delapan) kecamatan tersebut
pada tanggal 10 Maret 2000.
Deklarasi Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat
10 Maret 2000 tersebut merupakan ekspresi dari kemauan politik masyarakat di
delapan kecamatan yang diwakili oleh beberapa orang tokoh-tokohnya. Aspirasi
tersebut rupanya mendapat respon positif dari Bupati dan DPRD Sumbawa dengan
keluarnya Rekomendasi Bupati No. 135/060/PEM/2000 dan Rekomendasi DPRD No.
690/17/2001. Kedua lembaga tersebut dalam rekomendasinya memberikan petunjuk
kepada KPKSB untuk melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat di
delapan kecamatan.
BAB I
GAMBARAN UMUM KAWASAN
1.
Letak Geografi
Kabupaten
Sumbawa Barat terletak antara 08o 29’ dan 9o 07’ Lintang Selatan dan antara 116o 42’
- 117o 05’ Bujur Timur, dibatasi oleh
Selat Alas di sebelah
barat, Samudra Indonesia
di bagian selatan dan Kabupaten Sumbawa
di sebelah utara dan timur.
Luas Kabupaten Sumbawa
Barat sekitar 1.849,02 km2, dengan ketinggian antara 0-1.730 meter
diatas permukaan laut. Kabupaten
Sumbawa Barat memiliki
16 pulau kecil, seluruhnya
sudah bernama. Sebagian besar wilayah Sumbawa
Barat (93.102 ha
atau
50,53
persen) merupakan daerah dengan
topografi sangat curam
atau
memiliki kemiringan lahan diatas 40%.
2.
Luas Penggunaan Lahan
Luas lahan sawah
mencapai 9.090 ha atau hanya 4,92 persen
dari total luas Sumbawa Barat. Menurut jenisnya, sebagian
besar lahan sawah berpengairan teknis (4.093
ha), setengah teknis seluas 2.052 ha, sisanya berpengairan
sederhana dan tadah hujan.
Penggunaan lahan
bukan sawah atau
lahan kering sebagian besar berupa hutan negaras ekitar 134.790
ha, untuk pekarangan/ lahan bangunan dan halaman sekitarnya sebesar
10.071 ha.
BAB II
SOSIAL
1.
Pendidikan
Pendidikan merupakan indikator penting dalam mengetahui keberhasilan pembangunan disuatu daerah. Kelengkapan sarana dan prasarana
pendidikan
merupakan faktor utama berhasilnya pembangunan
di sektor ini. Dengan disajikannya
data-data pokok pendidikan diharapkan dapat
menunjang upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten
Sumbawa Barat.
Sarana pendidikan berupa sekolah dan peserta didik di Kabupaten
Sumbawa Barat periode tahun pelajaran 2008/2009 secara umum mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun pelajaran sebelumnya. Dengan dibukanya sekolah-sekolah baru memberikan kesempatan yang lebih luas
bagi masyarakat untuk mengikuti
pendidikan. Sampai dengan tahun
2009 jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan SLTA
mencapai 181 sekolah.
Tabel
II.1.1. Jumlah Murid dan Guru di
Kabupaten Sumbawa Barat Menurut Per Kecamatan Tahun 2009
Jumlah
|
Murid
|
Guru
|
|||||
Kecamatan
|
Sekolah
|
Laki- laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Laki- laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1. SEKONGKANG
|
9
|
573
|
534
|
1107
|
49
|
53
|
102
|
2. JEREWEH
|
7
|
562
|
489
|
1051
|
25
|
40
|
65
|
3. MALUK
|
6
|
758
|
664
|
1422
|
22
|
36
|
58
|
4. TALIWANG
|
32
|
2776
|
2535
|
5311
|
150
|
209
|
359
|
5. BRANG ENE
|
7
|
322
|
272
|
594
|
27
|
24
|
51
|
6. BEARANG REA
|
13
|
792
|
682
|
1474
|
39
|
76
|
115
|
7. SETELUK
|
14
|
990
|
861
|
1851
|
48
|
84
|
132
|
8. POTO TANO
|
10
|
621
|
614
|
1235
|
47
|
37
|
84
|
Jumlah
|
98
|
7394
|
6651
|
14045
|
407
|
559
|
966
|
2.
Kesehatan dan Keluarga Berencana
Penyelenggaraan layanan kesehatan merupakan salah satu tugas pemerintah
dalam rangka peningkatan kualitas
hidup masyarakatnya. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang
memadai mutlak
diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pada tahun 2009 terdapat 8 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
yang
terdapat di seluruh wilayah kecamatan di Sumbawa Barat.
Disamping itu juga terdapat 29 polindes, 29 Pustu, dan 54 Polindes untuk memperluas jangkauan pelayanan
kesehatan hingga ke level
terbawah.
Keluarga Berencana (KB) tetap
merupakan metode yang dipakai oleh
pemerintah untuk mengendalikan laju
pertumbuhan
penduduk. Menurut data Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Desa Pemberdayaan
Perempuan Keluarga Berencana dan Ketahanan
Pangan Kabupaten
Sumbawa Barat jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten
Sumbawa Barat pada tahun 2009 adalah sebanyak 20.485 pasangan,
16.199 diantaranya adalah
akseptor KB aktif. Pada tahun yang sama juga terdapat 4.795 akseptor
KB baru.
3.
Agama
Kehidupan beragama yang harmonis sangat didambakan masyarakat. Hal ini terlihat
dari tempat- tempat peribadatan
yang ada di sekitar warga, seperti mesjid, gereja, dan lainnya. Banyaknya tempat peribadatan di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2009, mencapai 218 buah, yang terdiri
dari sebanyak 149 masjid, 68 langgar atau musholla,
dan 1 buah pura.
BAB III
DEMOGRAFI
1.
Kependudukan
Sektor
pertambangan bahan galian non logam sebagian besar
belum dapat dikelola dan dimanfaatkan secara merata. Peran terhadap
kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama ini belum optimal.
Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah
satunya antara lain kurangnya data dan informasi mengenai bahan
galian yang berpedoman pada satu keseragaman antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
Pada tahun
anggaran 2005 ini Sub Direktorat Mineral Non Logam,
Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral melalui Proyek Inventarisasi dan
Evaluasi Bahan Galian Mineral Indonesia melakukan kegiatan inventarisasi dan
evaluasi bahan galian non logam di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
dan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Hasil kegiatan ini diharapkan akan menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam
kerangka pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan melalui upaya
pemanfaatan dan pengusahaan bahan galian non logam yang terdapat di
daerahnya, sehingga peran komoditi bahan galian non logam memiliki
nilai yang strategis dalam kontribusi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD)
secara optimal.
Maksud
dari kegiatan inventarisasi dan evaluasi bahan galian non logam yang dilakukan
di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa tersebut adalah
untuk mendapatkan data-data mengenai bahan galian non logam , yaitu antara lain
meliputi lokasi keterdapatan, sumberdaya (cadangan) dan kualitas
serta melakukan evaluasi potensi bahan galian baik yang telah ada (data
sekunder) maupun bahan galian temuan baru secara lebih optimal.
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui prospek
pemanfaatan dan pengembangan bahan galian non logam sebagai bahan masukan bagi
pemerintah daerah dan juga merupakan pemutakhiran data dalam rangka
pengembangan Bank Data Sumberdaya Mineral Nasional.
Kabupaten Sumbawa
Barat secara administrative terbagi menjadi 4 kecamatan, 22 desa dan 93 dusun
dengan luas daerah sekitar 1.636,95 Km2. Demikian pula
halnya dengan Kabupaten Sumbawa, secara administrative terbagi menjadi 15
kecamatan, 110 desa dan 439 dusun, dengan luas daerah sekitar 6.856,05 km2.
Kondisi
topografi daerah Kabupaten Sumbawa Barat umumnya cenderung
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0 hingga 1.730 meter di atas permukaan
laut. Sebagian besar, yaitu ± 50 persen berada pada ketinggian
100 hingga 500 meter. Luas lahan Kabupaten Sumbawa Barat adalah ±
1.636,95 Km2 .Daerah Kabupaten Sumbawa Barat beriklim tropis
dengan temperatur maksimum mencapai 34 0 C yang
terjadi pada bulan September dan temperatur minimum 21,70 C
yang terjadi pada bulan Agustus. Berdasarkan sensus penduduk tahun
2002 jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
yang meliputi penduduk Kecamatan Jereweh,
Sekongkang, Taliwang dan Seteluk adalah berjumlah ± 79.111 jiwa
dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Seteluk, yaitu
86 jiwa/Km2. Sebagian besar penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
beragama Islam, selanjutnya diikuti oleh penduduk yang beragama Hindu, Kristen,
dan yang paling sedikit adalah yang beragama Budha. Sebagian besar
penduduk bermata pencaharian sebagai petani, selanjutnya
sebagai pedagang, buruh, nelayan, guru dan selebihnya sebagi pegawai negeri
ataupun swasta. Kegiatan
Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Sumbawa Barat dan
Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dilakukan selama
42 hari termasuk perjalanan Bandung – Lapangan pergi pulang, yaitu dari
tanggal 19 Mei 2005 hingga tanggal 1 Juli 2005.
Jumlah
penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada
Tahun 2009
jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat tercatat 101.089 jiwa (hasil
Survei
Sosial
Ekonomi Nasional tahun 2009). Dilihat dari
komposisinya, jumlah penduduk laki-laki lebih
besar dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, hal tersebut ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin (rasio jumlah
penduduk laki-laki
terhadap jumlah penduduk perempuan), sebesar 100,85 Penyebaran
penduduk
di
Kabupaten Sumbawa
Barat belum merata, lebih dari 37
persen penduduk Kabupaten Sumbawa Barat berada
di Kecamatan Taliwang sedangkan
sisanya tersebar di tujuh kecamatan lainnya. Jumlah penduduk
yang cukup besar di Kecamatan Taliwang
menyebabkan kepadatan penduduk di wilayah ini mencapai 100,76 orang setiap kilometer persegi. Adapun Kecamatan dengan kepadatan
penduduk tertinggi adalah Kecamatan Maluk
yang mencapai 107,97 orang
setiap kilometer persegi.
Tabel III.1.1. Banyaknya Rumahtangga dan Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sumbawa Barat (Proyeksi Penduduk Hasil Susenas 2009 )
No.
|
Kecamatan
|
Rumah Tangga
|
Laki- laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Sex Ratio
|
1
|
SEKONGKANG
|
1.678
|
3.686
|
3.531
|
7.217
|
104,39
|
2
|
JEREWEH
|
1.792
|
3.401
|
3.667
|
7.068
|
92,75
|
3
|
MALUK
|
2.749
|
5.245
|
4.734
|
9.979
|
110,79
|
4
|
TALIWANG
|
10.233
|
19.061
|
18.817
|
37.878
|
101,30
|
5
|
BRANG ENE
|
1.271
|
2.491
|
2.366
|
4.857
|
105,28
|
6
|
BRANG REA
|
2.955
|
5.571
|
5.749
|
11.320
|
96,90
|
7
|
SETELUK
|
3.817
|
7.259
|
7.354
|
14.613
|
98,71
|
8
|
POTO TANO
|
1.995
|
4.044
|
4.113
|
8.157
|
98,32
|
|
Jumlah
|
26.489
|
50.758
|
50.331
|
101.089
|
100,85
|
Grafik III.1.1.
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 1971-2009 (Persen)
Grafik
III.1.2.
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Menurut Kecamatan Tahun 2009 (Jiwa/km)
2.
Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi
Data kematian
anak versih Dinas Kesehatan (Dikes) dengan Yayasan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat (YPKM) berbeda cukup signifikan, sehingga muncul tudingan bahwa
institusi pemerintah dengan sengaja menyembunyikan data riil, lantaran
berkaitan dengan kinerja. Kabid Pelayanan
Kesehatan pada Dikes, Tuwuh SAp yang ditemui dalam ruang kerjanya membantah
tudingan telah menyembunyikan data kematian anak, lantaran perbedaan itu
terjadi, akibat perbedaan persepsi pendataan yang terpublikasi, termasuk data
yang dimiliki.
Disampaikan
Tuwuh, data kematian anak yang disampaikan Dikes melalui media maupun yang
dilaporkan saat pertemuan dengan komisi I DPRD KSB adalah data kematian anak di
kecamatan Taliwang, sementara data yang dipublikasi YPKM adalah data kematian
anak untuk seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Kematian anak khusus kecamatan Taliwang pada bulan
Januari-Pebruari tahun 2011 hanya 5 orang. Data itu dapat dipertanggung
jawabkan, sementara data YPKM adalah data kematian akan seluruh KSB dengan
kalkulasi untuk bulan Januari-Maret,” ucap Tuwuh. Masih penjelasan
Tuwuh, sampai saat ini, Dikes belum dapat mempublikasikan jumlah kematian anak
terhitung Januari-Maret 2011 untuk seluruh wilayah KSB, lantaran masih menunggu
data dari masing-masing kecamatan. “Data akan diterima paling telat tanggal 10
bulan berikutnya, jadi saat ini masih dilakukan rekapitulasi. Hal itu yang
membuat Dikes belum dapat menyampaikan jumlah riil kematian anak pada triwulan
pertama tahun 2011,” lanjut Tuwuh.
Tuwuh juga
mengingatkan, jumlah yang disampaikan YPKM dapat juga berbeda dengan data
Dikes, lantaran pendataan yang dilakukan Dikes tergantung pada umur
masing-masing, karena Dikes tidak mencatat sebagai kasus kematian anak, jika
terlahir mati. Pendataan sesuai umur terbagi tiga yaitu, usia 0-28 hari masuk
kategori neonatal atau bayi muda, lalu data untuk usia 1-11 bulan untuk bayi
dan usia 12-59 bulan masuk kategori Balita. “Jika mengacu
pada pemisahan data tersebut, jumlah kematian anak bulan Januari-Pebruari untuk
neonatal sebanyak 2 kasus, untuk kematian bayi mencapai 3 kasus dan Balita
hanya satu kasus.
Tabel III.2.1 Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi
Menurut Kecamatan Di Kabupaten Sumabawa Barat Tahun 2009
No.
|
Kecamatan
|
Jumlah Kelahiran
|
Lahir Mati
|
Persen
|
Bayi Mati
|
Persen
|
1
|
Sekongkang
|
154
|
-
|
|
2
|
1,29
|
2
|
Jereweh
|
197
|
-
|
|
-
|
-
|
3
|
Maluk
|
238
|
-
|
|
1
|
0,42
|
4
|
Taliwang
|
1002
|
3
|
|
-
|
-
|
5
|
Brang Ene
|
130
|
-
|
|
-
|
-
|
6
|
Brang Rea
|
388
|
-
|
|
-
|
-
|
7
|
Seteluk
|
352
|
1
|
|
-
|
-
|
8
|
Pto Tano
|
220
|
-
|
|
1
|
0,45
|
|
Jumlah
|
2681
|
4
|
|
4
|
0,14
|
3.
Ketenagakerjaan
Tenaga
kerja
yang
terampil, merupakan
potensi sumberdaya manusia
yang sangat dibutuhkan dalam
proses pembangunan menyongsong
era globalisasi.
Pertumbuhan penduduk
tiap tahun akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan angkatan kerja. Berdasarkan hasil Sakernas 2008, angkatan kerja di Kabupaten Sumbawa Barat
tahun 2008
mencapai 44.943 orang. Tingkat partisipasi
angkatan kerja penduduk, Kabupaten
Sumbawa Barat tercatat sebesar 64,38.
Tabel
III.3.1. Persentase Penduduk 15 tahun Ke
Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2008
No.
|
Lapangan Pekerjaan Utama
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
Pertanian
|
11.546
|
3.707
|
15.253
|
2
|
Industri Pengolahan
|
3.683
|
344
|
4.027
|
3
|
Rumah Makan dan Perhotelan
|
1.848
|
4.625
|
6.473
|
4
|
Jasa-jasa Kemasyarakatan
|
4.452
|
2.613
|
7.065
|
5
|
Lainnya
|
5.633
|
177
|
5.81
|
|
Jumlah
|
27.162
|
11.466
|
38.628
|
4.
Catatan Sipil
Pencatatan
jumlah kelahiran
melalui pembuatan akta
kelahiran merupakan salah satu bentuk registrasi
penduduk untuk memantau pertambahan penduduk dari jumlah
kelahiran. Pada tahun 2009
jumlah akta kelahiran yang diterbitkan sebanyak 2.263, sedang jumlah
kumulatif sampai dengan tahun 2009 mencapai
9.208 akta kelahiran.
Selain Akta kelahiran
kontrol jumlah penduduk juga
dapat dilakukan dengan registrasi penduduk berupa penerbitan KTP.
Pada Tahun 2009 jumlah
penduduk yang memiliki KTP mencapai 85.627 orang atau mencapai
95,45 persen dari
jumlah penduduk
yang
wajib mempunyai KTP.
Tabel III.4.1. Jumlah
Penduduk Transmigran Menurut Daerah Asal dan Tujuan Tahun 2009
Kab./Kota/Kec.
|
Desa
|
Tujuan
|
KK
|
Jiwa
|
Jereweh
|
Goa
|
UPT Tongo II
SP1
|
26
|
98
|
Belo
|
UPT Tongo II
SP1
|
21
|
93
|
|
Beru
|
UPT Tongo II
SP1
|
23
|
90
|
|
Sekongkang
|
Sekongkang Atas
|
UPT Tongo II
SP1
|
12
|
44
|
Pers Tongo
|
UPT Tongo II
SP1
|
20
|
87
|
|
Mekar Sari
|
UPT Tongo II
SP1
|
14
|
54
|
|
Taman Sari
|
UPT Tongo II
SP1
|
9
|
41
|
|
Sekongkang Bawah
|
UPT Tongo II
SP1
|
31
|
147
|
|
Sumbawa Besar
|
Juruan Alas
|
UPT Tongo II
SP1
|
34
|
138
|
Kalimango
|
UPT Tongo II
SP1
|
22
|
95
|
|
Pada Suka
|
UPT Tongo II
SP1
|
73
|
284
|
|
Mataram
|
|
UPT Tongo II
SP1
|
13
|
84
|
Lombok Barat
|
|
UPT Tongo II
SP1
|
37
|
184
|
Lombok Tengah
|
|
UPT Tongo II
SP1
|
35
|
166
|
Lombok Timur
|
|
UPT Tongo II
SP1
|
28
|
133
|
Jumlah
|
|
|
402
|
1738
|
5.
Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya.
Pada Tahun 2009 jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat
tercatat 101.089 jiwa (hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2009). Dilihat dari
komposisinya jumlah penduduk
laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah penduduk perempuan,
ditunjukkan oleh rasio jenis
kelamin (rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk
perempuan), sebesar 100,68. Penyebaran penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat belum merata, lebih
dari 37 persen penduduk Kabupaten Sumbawa Barat berada di Kecamatan Taliwang
sedangkan sisanya tersebar di tujuh kecamatan lainnya. Jumlah penduduk yang cukup
besar di Kecamatan Taliwang
menyebabkan kepadatan penduduk di wilayah ini mencapai 100,67 orang setiap kilometer
persegi. Adapun Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi aalah Kecamatan Maluk yang
mencapai 107,97 orang setiap kilometer persegi.
Dari data- data jumlah penduduk dari tahun
2009 dengan 2010 maka kita akan mengetahui jumlah penduduk KSB untuk
kedepannya. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya berubah- ubah yang akan di
sajikan dalam bentuk table- tabel untuk proyeksi 20 tahun ke-depan di Kabupaten
Sumbawa barat :
Tabel III.5.1.
Proyeksi penduduk kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011- 2015
No
|
Nama
Kecamatan
|
2009
|
2010
|
r
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
1
|
Sekongkang
|
7217
|
8187
|
0,134
|
9287
|
10536
|
11952
|
13558
|
15380
|
2
|
Jereweh
|
7068
|
8391
|
0,187
|
9962
|
11826
|
14040
|
16668
|
19788
|
3
|
Maluk
|
9979
|
11875
|
0,190
|
14131
|
16816
|
20011
|
23813
|
28338
|
4
|
Taliwang
|
37878
|
44032
|
0,162
|
51186
|
59502
|
69169
|
80407
|
93471
|
5
|
Berang Ene
|
4857
|
5080
|
0,046
|
5313
|
5557
|
5812
|
6079
|
6358
|
6
|
Berang Rea
|
11320
|
12531
|
0,107
|
13872
|
15356
|
16998
|
18817
|
20830
|
7
|
Seteluk
|
14613
|
15400
|
0,054
|
16229
|
17103
|
18025
|
18995
|
20018
|
8
|
Poto Tano
|
8157
|
9258
|
0,135
|
10508
|
11926
|
13536
|
15363
|
17436
|
|
Jumlah
|
101089
|
114754
|
1,016
|
130488
|
148622
|
169543
|
193700
|
221619
|
Tabel III.5.2. Proyeksi penduduk kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2016- 2020
No
|
Nama
Kecamatan
|
2014
|
2015
|
r
|
2016
|
2017
|
2018
|
2019
|
2020
|
1
|
Sekongkang
|
13558
|
15380
|
0,134
|
17448
|
19793
|
22453
|
25471
|
28894
|
2
|
Jereweh
|
16668
|
19788
|
0,187
|
23492
|
27889
|
33109
|
39307
|
46664
|
3
|
Maluk
|
23813
|
28338
|
0,190
|
33722
|
40129
|
47754
|
56827
|
67624
|
4
|
Taliwang
|
80407
|
93471
|
0,162
|
108657
|
126310
|
146832
|
170687
|
198418
|
5
|
Berang Ene
|
6079
|
6358
|
0,046
|
6650
|
6956
|
7275
|
7609
|
7958
|
6
|
Berang Rea
|
18817
|
20830
|
0,107
|
23058
|
25525
|
28255
|
31278
|
34624
|
7
|
Seteluk
|
18995
|
20018
|
0,054
|
21096
|
22233
|
23430
|
24692
|
26022
|
8
|
Poto Tano
|
15363
|
17436
|
0,135
|
19790
|
22461
|
25492
|
28933
|
32839
|
|
Jumlah
|
193700
|
221619
|
|
253912
|
291294
|
334600
|
384803
|
443043
|
Tabel III.5.3.
Proyeksi penduduk kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021- 2025
No
|
Nama Kecamatan
|
2019
|
2020
|
r
|
2021
|
2022
|
2023
|
2024
|
2025
|
1
|
Sekongkang
|
25471
|
28894
|
0,134
|
32777
|
37182
|
42179
|
47847
|
54277
|
2
|
Jereweh
|
39307
|
46664
|
0,187
|
55398
|
65767
|
78076
|
92689
|
110038
|
3
|
Maluk
|
56827
|
67624
|
0,190
|
80472
|
95762
|
113957
|
135608
|
161373
|
4
|
Taliwang
|
170687
|
198418
|
0,162
|
230654
|
268128
|
311690
|
362329
|
421196
|
5
|
Berang Ene
|
7609
|
7958
|
0,046
|
8323
|
8705
|
9104
|
9522
|
9958
|
6
|
Berang Rea
|
31278
|
34624
|
0,107
|
38328
|
42428
|
46967
|
51991
|
57553
|
7
|
Seteluk
|
24692
|
26022
|
0,054
|
27424
|
28901
|
30457
|
32098
|
33827
|
8
|
Poto Tano
|
28933
|
32839
|
0,135
|
37272
|
42304
|
48015
|
54497
|
61855
|
|
Jumlah
|
384803
|
443043
|
|
510649
|
589176
|
680445
|
786582
|
910077
|
Tabel III.5.4.
Proyeksi penduduk kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2026- 2030
No
|
Nama Kecamatan
|
2024
|
2025
|
r
|
2026
|
2027
|
2028
|
2029
|
2030
|
1
|
Sekongkang
|
47847
|
54277
|
0,134
|
61576
|
69853
|
79241
|
89891
|
101973
|
2
|
Jereweh
|
92689
|
110038
|
0,187
|
130643
|
155098
|
184129
|
218595
|
259511
|
3
|
Maluk
|
135608
|
161373
|
0,190
|
192034
|
228521
|
271939
|
323608
|
385092
|
4
|
Taliwang
|
362329
|
421196
|
0,162
|
489632
|
569183
|
661657
|
769156
|
894120
|
5
|
Berang Ene
|
9522
|
9958
|
0,046
|
10418
|
10896
|
11396
|
11920
|
12467
|
6
|
Berang Rea
|
51991
|
57553
|
0,107
|
63711
|
70527
|
78071
|
86423
|
95669
|
7
|
Seteluk
|
32098
|
33827
|
0,054
|
35647
|
37567
|
39589
|
41722
|
43969
|
8
|
Poto Tano
|
54497
|
61855
|
0,135
|
70195
|
79669
|
90423
|
102627
|
116480
|
|
Jumlah
|
786582
|
910077
|
|
1053856
|
1221314
|
1416445
|
1643942
|
1909281
|
BAB
IV
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Proyeksi
penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tapi
suayu perhitungan ilmiah yang di dasarkan asumsi dari komponen- komponen laju
pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
2.
Data
dasar untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut :
a) Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis
kelamin sebagai data dasar pembuatan proyeksi penduduk.
b) Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian, dan
migrasi penduduk.
c) Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan
komponen demografi
3.
Adapun
landasan- landasan yang di pakai dalam proyeksi penduduk yaitu :
a)
Mortalitas
b)
Fertilitas
c)
Migrasi
DAFTAR
PUSTAKA
http://menalaonline.wordpress.com/2011/06/22/pemutakhiran-data-penduduk-ksb-selesai-2012/, di unduh tanggal 30 juni 2012 jam 22.23 WITA
http://sumbawabaratkab.go.id/ksbfitrah/index.php?option=com_content&task=view&id=971&Itemid=414, di unduh tanggal 4 juli 2012 jam 23.23 WITA
http://deskripsi.com/p/proyeksi-penduduk, di unduh tanggal 4 juli 2012 jam 24.23 WITA
http://ajago.blogspot.com/2007/12/demografi-2.html, di unduh tanggal 5 juli jam 10.30 WITA
Langganan:
Postingan (Atom)